Wanita Ahli Surga
Bogor, 25 Jumadil Awal 1440 H / 31 Januari 2018
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (H.R Ibnu Majah no 4181)
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471)
Terakhir berikut adalah beberapa link video ceramah dari beberapa ustadz:
Ustadz Khalid Basalamah
Ciri Sifat Wanita Ahli Neraka
https://www.youtube.com/watch?v=had8x9bURW8
Ustadz Riyadh Bajrey
Filosofi Wanita
https://www.youtube.com/watch?v=mM0b8YHbRGA
Ustadz Zulkifli Muhammad Ali
Tafsir Surat An-Nur ayat 31
https://www.youtube.com/watch?v=dlaMypVLFnA&t=1513s
https://muslimah.or.id/1182-muslimah-cantik-bermahkota-rasa-malu.html
Kitab Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir Surat An-Nur 30-31)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
"Aku diperlihatkan di Surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang fakir. Lalu aku diperlihatkan di Neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita" (H.R Bukhari 3241, H.R Muslim 2737)
Dari hadits di atas bahwa penghuni neraka kebanyakan adalah wanita. Lah kok bisa?
1. Menebarkan Fitnah Syahwat dengan Membuka Aurat
Rasulullah SAW bersabda :
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (H.R Muslim 2128)
Sudah banyak wanita seperti ini pada zaman sekarang. Sebagai contoh banyak sekali wanita yang memakai wanita yang memakai pakaian yang ketat. Jika wanita memakai pakaian ketat, maka kita sebagai lelaki tentu sudah mengetahui bentuk tubuh wanita tersebut seperti paha dan dada. Apalagi sekarang sudah banyak wanita yang jalan berlenggak-lenggok. Apalagi wanita memakai pakaian tersebut untuk menarik perhatian laki-laki bahkan menggoda laki-laki. Masya Allah. Selain itu sudah banyak wanita yang memakai jilbab maupun tidak yang sengaja menonjolkan rambutnya seperti memakai konde. Jika wanita memakai jilbab, hendaknya jangan menonjolkan rambutnya seperti punuk unta yang miring.
Ciri wanita ahli neraka lainnya adalah wanita yang 'gampangan'. Baru ketemu lelaki yang bukan mahramnya sudah ingin dipegang tangannya bahkan dicium. Tak jarang juga banyak wanita yang bersalaman (bersentuhan) dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Tentu hal ini akan berpengaruh kepada wanita sendiri. Jadi, untuk ukhti janganlah menjadi wanita yang 'gampangan' karena itu akan berpengaruh kepada derajat ukhti.
Selain itu, tidak jarang juga wanita baik yang berjilbab maupun tidak yang suka mengupload foto selfie ke media sosial. Dengan wanita mengupload foto tersebut, tentu sama saja dengan mengizinkan para lelaki bukan mahram melihat ukhti. Karena sesungguhnya fitnah (godaan) terbesar bagi kaum lelaki adalah wanita seperti pada hadits Rasulullah SAW :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
"Tidaklah ada sepeninggalanku fitnah (godaan) yang paling berbahaya bagi kaum lelaki selain fitnah wanita" (H.R Bukhari 5096, Muslim 2740)
Rasulullah SAW juga bersabda :
إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاء
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (H.R Ibnu Majah no 4181)
Untuk itu, alangkah baiknya jika ukhti tidak mengupload foto ukhti di media sosial agar tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki. Selain itu, milikilah rasa malu karena malu adalah mahkota kemuliaan seorang wanita.
2. Kufur Terhadap Suami
Rasulullah SAW bersabda :
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (H.R Bukhari no 5197 dan Muslim no 907)
Wanita Ahli Surga
Lalu, bagaimana supaya para ukhti menjadi wanita ahli surga? Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471)
Dari hadits ini menyatakan bahwa untuk menjadi wanita ahli surga, maka kita harus melakukan ibadah kepada Allah SWT seperti shalat 5 waktu, berpuasa ramadhan dan ibadah lainnya dengan benar.
Selain itu, ukhti harus menjaga pandangan dan kemaluan ukhti terhadap lelaki yang bukan mahram dan jangan menjadi wanita yang 'gampangan'. Jangan selalu upload foto ukhti ke media sosial karena itu sama saja memperlihatkan wajah atau aurat antunna untuk dilihat oleh lelaki dan akhirnya menimbulkan fitnah bagi kaum lelaki.
Allah SWT berfirman :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖوَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚوَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (Q.S 24:31)
Dari ayat di atas, para kaum wanita haruslah menahan pandangannya terhadap lelaki yang bukan mahramnya serta memelihara kemaluan dari perbuatan keji (zina). Hendaknya jangan menampakkan perhiasannya kecuali wajah dan telapak tangan. Hal itu dikuatkan oleh tafsir Ibnu Abbas dan para pengikutnya mengenai kata "kecuali yang (biasa) nampak daripadanya" yaitu mengacu pada wajah dan telapak tangan.
Dari ayat di atas juga, orang-orang yang boleh melihat aurat wanita adalah mahram wanita seperti suami, ayah kandung ke atas (termasuk kakek dan jalur keturunan atas), ayah mertua ke atas, anak kandung ke bawah (termasuk cucu dan jalur keturunan ke bawah), anak tiri (anak suami) ke bawah, saudara laki-laki (kakak/adik kandung), saudara laki-laki suami (kakak/adik ipar), putera saudara laki-laki atau putra saudara perempuan (keponakan), wanita-wanita islam, budak dan anak-anak yang belum mengerti masalah aurat.
Peringatan Untuk Kaum Lelaki
Allah SWT berfirman :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (Q.S 24:30)
Hendanknya untuk para lelaki, khususnya pada diri saya sendiri untuk selalu menahan pandangan dan memelihara kemaluan terhadap wanita yang bukan mahramnya. Jika lelaki tidak sengaja melihat wanita yang bukan mahram, lebih baik palingkan pandangannya. Untuk lelaki maupun perempuan jangan melihat lawan jenis dengan shahwat atau nafsu.
Rasulullah SAW bersabda :
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجَاءَةِ, فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَِصْرِفَ بَصَرِيْ
“Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja), maka beliau memerintahan aku untuk memalingkan pandanganku” (H.R Muslim 45)
Rasulullah SAW bersabda :
يَا عَلِيّ ُ! لاَتُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ, فَإِنَّمَا لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الأَخِيْرَةُ
“Wahai Ali janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua)” (H.R Abu Dawud 2149, At-Tirmidzi 2777).Terakhir berikut adalah beberapa link video ceramah dari beberapa ustadz:
Ustadz Khalid Basalamah
Ciri Sifat Wanita Ahli Neraka
https://www.youtube.com/watch?v=had8x9bURW8
Ustadz Riyadh Bajrey
Filosofi Wanita
https://www.youtube.com/watch?v=mM0b8YHbRGA
Ustadz Zulkifli Muhammad Ali
Tafsir Surat An-Nur ayat 31
https://www.youtube.com/watch?v=dlaMypVLFnA&t=1513s
Sumber :
http://www.salamdakwah.com/artikel/3954-antara-wanita-dan-nerakahttps://muslimah.or.id/1182-muslimah-cantik-bermahkota-rasa-malu.html
Kitab Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir Surat An-Nur 30-31)
Comments
Post a Comment